Senin, 17 Juni 2019

Melatih Kecerdasan Linguistik Part 2

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah sudah memasuki hari kelima untuk tantangan game level 3 perkuliahan Bunsay.
Masih dengan tema melatih kercerdasan linguistik Kk Ufa.
Kebetulan saya menemukan artikel yang berisi tentang urgensi kecerdasan linguistik.

* Urgensi Kecerdasan Linguistik :

Terdapat beberapa alasan mengapa kecerdasan Linguistik itu perlu dimiliki oleh setiap anak.
Menurut May Lwin, pentingnya pengembangan kecerdasan linguistik disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: 
1. Kecerdasan Linguistik dapat meningkatkan kemampuan membaca.
2. Kecerdasan Linguistik dapat meningkatkan kemampuan menulis.
3. Kecerdasan linguistik dapat membangun pembawaan-diri dan keterampilan linguistik umum. 
4. Kecerdasan Linguistik dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan.
Kecerdasan yang baik juga berpengaruh terhadap pembawaan diri seseorang. Kecerdasan ini menentukan ketika seseorang berbicara di depan umum. Pendidik perlu melatih kemampuan anak-anak didiknya untuk tampil percaya diri ketika berbicara di depan umum. Pendidik dapat mengikutsertakan anak-anak didiknya pada lomba menyanyi, membaca cerita, membaca puisi atau memberikan kesempatan kepada setiap anak didiknya untuk menyanyi atau membaca cerita di depan kelas. Kegiatan-kegiatan seperti itu dapat melatih anak-anak untuk dapat berbicara di depan umum.
Anak-anak pun dapat terasah kemampuan membawakan dirinya ketika berhadapan dengan banyak orang. 

Sumber : http://alaksamana.blogspot.com/2016/12/kecerdasan-linguistik-pada-anak.html

Dari artikel, tersebut semakin memantapkan saya untuk lebih menggali potensi kecerdasan linguistik Kk ufa yang belum kami explore lebih jauh.
Jika kemarin tentang "Akting berpura-pura sedang berjualan", kali ini saya ingin membiasakan si Kk menumbuhkan rasa sayang dan cinta kepada calon adiknya. Sebenarnya sejak saya dinyatakan positif hamil, Kk Ufa sudah mulai saya sounding bahwa dia akan memiliki seorang adik. Dari situ saya sudah mulai bertekad untuk mencegah sejak dini Sibling Rivalry. Tentu saja pasti ada, namun bukankah Cinta harus dibiasakan dan tidak bisa dipaksakan?. Saya Ingat betul ketika umur 10 tahun saya baru mempunyai adik dan 2 tahun kemudian punya adik lagi, perasaan Sibling Rivalry muncul dengan hebat mengingat jarak lahir kami yang sangat jauh dan tanpa persiapan bagi saya untuk terbiasa menumbuhkan cinta kepada calon adik saya.
Dari pengalaman tersebut, saya berusaha untuk membiasakan sounding ke si Kk Ufa bahwa calon adiknya sangat mencintainya. Setiap hari saya libatkan bercerita tentang perkembangan calon adiknya, bahkan ketika sudah diatas 20Week si Kk sudah bisa merasakan tendangan dd bayi di perut. Efeknya? dia sering berpura2 ikutan hamil dd bayi dan suka sekali menimang bonekanya dan menganggapnya sebagai dd bayi betulan. Saya amati ketika menjenguk kelahiran bayi tetangga kami, dia juga sangat antusias untuk ikut menggendong dan memangku dd bayi.
Nah, salah satu cara untuk membangun chamistry antara si Kk dan si calon adik adalah dengan membuat si Kk bercerita untuk calon adiknya. Ada satu artikel yang berisi kisah nyata, ketika dilakukan USG 4D pada calon bayi yang kakaknya sedang berceloteh maka bayi tersebut tampak tersenyum. Anehnya, ketika si Kk berhenti berceloteh, si calon bayi berhenti tersenyum. Luar biasa bukan? begitu pentingnya komunikasi antara si Kk dan calon adik.
Sepulang kerja, saya meminta si Kk bercerita untuk adiknya. "Nak, dd bayinya pengeeeennn banget diceritain si Kodok dan Si Kancil sama Kk Ufa", pinta saya. "Oh...dd bayinya pingin diceritain yah...siap Bos...", jawabnya antusias seraya mengambil buku cerita kesayangannya. Walaupun buku cerita yang sedang dia baca lebih banyak isi daripada gambar, dia hafal karena sebelumnya pernah saya ceritakan. Melihat cara bercerita dan ekspresi yang ditunjukkan saya geli dan takjub sendiri dengan kemampuan meniru anak kecil seumurannya. Banyak buku yang harus dia baca dan dia taklukan kelak, semoga saya dan suami dimampukan untuk mengajari dan mensupport agar dia cinta membaca :).




#hari5
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Kongres Ibu Pembaharu 2

 Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, masih sempat untuk submit tugas Kongres, mengingat jurnal sebelumnya belum submit, walaupun terlam...