Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah ala kulli haalin,
Saat mengerjakan jurnal ini posisi saya sedang perjalanan menuju Mekkah.
Sulit dijelaskan ujian yang menimpa kami, terkait delaynya penerbangan hampir 2 hari.
Ditengah ketidakpastian apakah kami berangkat atau tidak saya benar-benar tidak bisa berfikir jernih untuk fokus di perkuliahan.
ernih untuk fokus menjalani kelas BZW.
Walaupun kami difasilitasi hotel bintang 5 untuk stay, pada akhirnya air mata terus bercucuran karena kerinduan yang teramat sangat untuk menapaki tanah Haram. Betapa tidak, tgl 10 Muharram di hari Jum'at yang secara planning kami sampai di Mekkah namun qodarullah mesin pesawat rusak dan secara administrasi untuk penggantian pesawat tidak memungkinkan. Kami sudah sangat yakin dengan maskapai satu ini yang selama travel memakai jasa ini, tidak pernah delay sekalipun.
Nyatanya, berharap kepada makhluk adalah patah hati yang disengaja. Sungguh kami memelas kepada Allah agar pahala dan niatan kami yang tertunda tetap mengalir tanpa sedikitpun dikurangi walaupun selama 2 hari kami menanti kepastian plus perjalanan yang cukup panjang.
Memikirkan kampanye? Saya sempat manggung sekali via WAg di group Hima Bekasi, sepertinya ada yang japri tapi hanya saya sapa sambil lalu.
Sungguh jika bukan karena niatan untuk tidak menjadi seorang yang egois, saya sepertinya lebih memilih mundur dari kelas ini.
Di detik terakhir, kebetulan saya mengikuti kegiatan khusus untuk pengurus dan bintang Hima, tentang Self Love.
MasyaAllah, terbukti ilmu tersebut sangat bermanfaat kala kami menghadapi ujian luar biasa.
Untuk team, karena yang saya japri belum bisa saya wawancara, mengingat saat itu saya sudah harus menyalakan mode pesawat.
Maka keputusan akhir team saya adalah suami saya.
Kelebihan beliau apa? Kelebihannya adalah tanpa beliau mungkin saya akan goyah menghadapi setiap fase ujian yang silih berganti.
Saya dan suami memang bertekad untuk hidup lebih sehat. Kalau komitmen, suami masih memilih puasa daripada harus banyak diatur pola makannya. Untuk olahraga alhamdulillah dari yang weekend suami dijuluki tukang tidur oleh anak, kini sudah rutin jalan pagi.
Secara detail format canva belum saya buat, apalagi persona yang paling berat adalah suami saya justru hahhaha.
Beliau sangat introvert tapi juga mendominasi. Saya tidak bisa mengatur beliau, hanya bisa menyemangati, memberikan contoh, terkadang harus pura-pura bodoh agar suami terjaga harga dirinya.
Story board :
1. Suami mengalami kenaikan BB sekitar 20kg semenjak menikah tahun 2015 - 2023. Hal yang wajar kata bapak2 yang lain, tapi tidak wajar bagi kesehatan.
2. Saya memiliki penyakit kronis yang membutuhkan patner dengan fisik prima, namun saya pun berusaha agar tidak terus menerus bergantung pada suami saya ini.
3. Suami mulai sadar pentingnya hidup sehat setelah melalui covid delta bersama-sama. Belum lagi judgement dokter terkait kondisi suami yang mempunyai kolesterol, resiko diabetes dan BB berlebih.
4. Kami mulai rajin puasa dan berolahraga. Namun hal ini belum cukup, mengingat setelah buka puasa suami masih makan 2 porsi masih ditambah cemilan dan minuman manis.
5. Didepan Ka'bah nanti saya dan suami ingin menyatakan komitmen agar berupaya hidup lebih sehat dan tidak mendzolimi diri sendiri.
Soft skill suami :
1. Teiliti dan tenang menghadapi masalah
2. Fokus dan bisa menganalisa sesuatu dengan cepat
3. Bisa menemukan barang atau sesuatu yang hilang lebih baik daripada saya
Hard skill :
1. Bisa berlari dan jalan kaki cukup jauh.
2. Bisa puasa lebih panjang tanpa sahur
3. Bisa membelikan alat atau apapun yang dibutuhkan untuk hidup sehat (sponsor tetap) hahahaha.
Tugas suami saya ini cukup mudah, memberikan semangat, menenangkan saya ketika bingung dan emosi serta memberikan support dana jika saya butuh.
Keahlian canva dll jangan ditanya, cukup saya saja yang mengerjakan hehehe.
Penerbangan Jakarta - Jeddah
29 Juli 2023
Note : ditulis di note saat perjalanan, diposting saat tiba di Jeddah
.png)
