Jumat, 28 Mei 2021

Jurnal Kepompong Pekan 4

 Bismillah...


Sedih... karena tahapan ini rasa-rasanya belum sampai maksimal

Menyesal.. ya...karena tidak istiqomah membuat laporan harian, hanya sampai 9 hari, hari ke 10 qodarullah error

Tapi tetap bersyukur... karena pada prakteknya masih tetap bisa bertahan sampai akhir, karena pejuang itu dilihat dari tahapan akhirnya seperti apa...

Layaknya kita hidup, 

kita akan berakhir seperti apa itulah puncak perjuangan yang sesungguhnya.

Bahasa simplenya adalah "Commitment"


Sempat lupa, karena saking lamanya tidak menuliskan jurnal di buku.

Jika ada kesalahan karena memang manusia tempatnya salah dan lupa he3.


Berikut akhirnya full terisi Tantangan 30 hari dan Jurnal puasa pekanan 💓




Alhamdulillah,
Bersiap melangkah ke tahap selanjutnya,
Tanpa lelah untuk terus berbenah jika langkah selanjutnya salah,
Tanpa lelah untuk meyakinkan diri bahwa sesunguhnya...
Kita lebih hebat dari apa yang kita kira
Kita lebih pintar dari apa yang kita nilai
Kita lebih dicintai dari apa yang mungkin kita rasakan saat ini...

Yakinlah...kita adalah pribadi yang luar biasa dengan keunikan masing-masing💪


#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapkepompong

#latihilmunya30hari

Minggu, 02 Mei 2021

Jurnal Kepompong Pekan 3

 Bismillah,


Kali ini sengaja mengerjakan jurnal pekanan sebelum jatuh tempo deadline ha3.

Mengapa?karena rencananya besok digunakan untuk menyicil jurnal harian yang entah bagaimana nasibnya.

Bukan idealis sih, cuman sayang aja effort harian jika tidak didokumentasikan...


Oke Jurnal Pekan 3 ternyata tidak begitu memuaskan, seperti catatan di evaluasi saya bahwa sebuah kebodohan jika berharap hasil yang lebih baik dengan usaha dan iman yang belum bertambah.

Bismillah tak apa, yakin kita masih bisa berbenah.

Selama masih manusia dan diberi nyawa...

Selama masih ada kemauan untuk menjadi lebih baik sekecil apapun progressnya...


Berikut infografis jurnal pekan ke 3 saya :



Tantangan 30 hari seputar Murojaah harian, mengikuti kelas Tahfidz Online sehingga lebih terarah dan Istiqomah.
Beda memang jika menghafal mandiri dengan ditemani Guru yang sudah berpengalaman.
Lucunya, Tema besar belajar saya memang lebih ke Kesehatan yang Holistik.

Namun setelah melalui proses perenungan mendalam, akhirnya jatuh ke menghafal Al-Quran.
Mengapa ? karena permasalahan terbesar untuk konsisten hidup sehat saya adalah tentang mengendalikan pikiran, hati, dan konsistensi. 
Ini berkaitan erat dengan keimanan yang harus terus dijaga, niat yang ikhlas dan semata-mata ujungnya adalah ibadah.
Dengan menghafal, jadinya paham kandungan ayatnya, memaksa diri lebih banyak menghabiskan waktu dengan Al-Quran daripada yang kurang berfaedah.

Nah nyambung dengan puasa saya yang berusaha mengedepankan sholat tepat waktu.
Karena kalau sholat saja sudah delay dan terburu-buru sudah dipastikan iman sedang lemah, hati kurang terkondisikan, dan mulai timbul penyakit cinta dunia.

Walaupun masih banyak kegagalan, diingatkan oleh Mb Farda tentang "False Celebration".
bahwasanya tidak hanya kesuksesan yang berhak dirayakan, bahkan kegagalan pun boleh kita rayakan.
Merayakan kegagalan bukan bangga gagalnya tapi bangga pernah gagal.
Jika pernah gagal berarti pernah mencoba,
karena gagal dalam usaha lebih baik daripada gagal mencoba.









#institutibuprofesional
#hutankupucekatan
#tahapkepompong
#latihilmunya30hari



Tugas Kongres Ibu Pembaharu 2

 Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, masih sempat untuk submit tugas Kongres, mengingat jurnal sebelumnya belum submit, walaupun terlam...