Kamis, 13 Juni 2019

Melatih kecerdasan emosional keluarga bulan part 1

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah sudah masuk di game level 3๐Ÿค—

Walaupun sedikit terseok-seok dengan status rapel dan harus puas dengan perolehan badge dasar ๐Ÿ˜…

Kali ini saya mencoba posting di blog, karena selain mudah di edit juga bisa dicopas ke medsos nantinya.

Awalnya yang saya tau kecerdasan itu ada 3, Kecerdasan Intelektual (Intelectual Quotient), Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient), dan Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient). Ternyata ada satu lagi kecerdasan yang tak kalah penting yaitu Kecerdasan Menghadapi Tantangan(Adversity Quotient). Ada juga yang mengganti kata Quotient dengan Intelligence.

Nah yang menjadi PR urgent di keluarga kami adalah masalah pengelolaan emosi. Kebetulan saya, suami, dan anak sama2 memiliki emosi yang kadang meledak-ledak. Tentu saja didepan anak kami sebagai orang tua mengusahakan tidak menunjukkan emosi tersebut, namun sadar atau tidak terkadang masih terbawa dalam pengasuhan kami.

Untuk hari pertama partner saya adalah Kk ufa. Kebetulan hari ini dapat ilmu baru tentang cara untuk mengelola emosi. Salah satunya adalah dengan menumbuhkan "empati". Ya...dengan tumbuhnya empati yang baik pd diri seorang anak, akan menekan anak tersebut melukai/merusak makhluk hidup lain/barang2 sekitarnya.

Ceritanya sepulang kerja seperti biasa saya jemput Kk ufa di rumah pengasuh kami. Namun ternyata dia diajak menghadiri hajatan kerabat pengasuh saya. Akhirnya dia diantar ke rumah sedikit larut, menjelang isya' baru sampai. Sesampai di rumah saya pancing untuk bercerita. "Kk ufa td habis darimana?". "Habis dari jalan2, sama ibu, sama bapak, jauuuuhhh...", Celotehnya. "Kok ayah sama bunda ga diajak?kan jadi sedih, bunda kangen bgt sama Kk ufa", sambil saya pasang raut muka sedih. "Lah....kan bunda sama ayah kerja, belum pulang2....tak apa kok...kan ufa juga diantar pulang", katanya seraya menenangkan hati saya.

Nah pembahasan selanjutnya masalah ikannya yang tiba-tiba mati karena diserang oleh ikan lain sepertinya. "Ufa...tau ga ikannya ufa ada yang mati lho...dimakan temennya", pancing saya. "Hah?mana??iya ikannya mati....kasihan ikan...", Ucapnya sedih. Eh pas saya minta pegang bangkai ikan, dy malah ketawa geli๐Ÿ˜…. " Ufa, bilangin dong sama Ikan yang besar, jangan makan temen mu dong, kan kasihan nanti mati", ajak saya. "Ikan jangan digigit, nanti mati", ucapnya. Tapi buru2 komplain dengan ajakan saya, "dia ga denger ufa", sambil kesel karena dy paham ikan ga bisa bicara๐Ÿ˜‚, apalagi diajak bicara.

Alhamdulillah, setidaknya si Kk ufa logikanya sudah mulai berkembang, dan empatinya harus terus diasah lagi.







#hari1
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Kongres Ibu Pembaharu 2

 Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, masih sempat untuk submit tugas Kongres, mengingat jurnal sebelumnya belum submit, walaupun terlam...