PRA BUNDA SAYANGINSTITUT IBU PROFESIONAL
NICE HOMEWORK
Adab
Menuntut llmu X CoC
1. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu Bunda Sayang?
Saya seorang
Ibu bekerja yang masih menanggung biaya adik-adik. Sedangkan di sisi lain
khawatir tidak bisa menjadi Ibu yang baik bagi anak saya Ufairah (3 th) dan
merasa masih belum menjadi istri yang bisa bersinergi dengan baik untuk suami.
2. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan
di bidang tersebut?
3. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki
dalam proses mencari ilmu tersebut
STUDI KASUS
Tuliskan kembali sikap,
tanggapan, pendapat Anda!
1.
Program Kuliah Bunda Sayang diikuti oleh Ibu dan Calon Ibu yang
memang tertarik untuk mempelajari 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak. Artinya, keikutsertaannya
merupakan komitmen yang hadir dari faktor internal. Dalam perjalanannya,
tantangan kesibukan selalu ada. Godaan saat mengikuti jadwal kuliah dan membuat
setoran bisa menghampiri. Bagaimana Anda mengantisipasinya?
Ø
Untuk memperoleh ilmu memang selalu ada
tantangannya. Baik Ibu bekerja di ranah publik maupun domestik sama lelahnya.
Kunci untuk bisa melaluinya adalah dengan “Niat” yang sungguh-sungguh , Management
“Waktu”. Dan yang tak kalah penting adalah Management “Hati”. Saya yakin setiap
Ibu dan Calon Ibu mempunyai “ Bank Semangat” masing-masing. Sehingga, jika
dirasa “Saldonya” menipis, maka bersegera untuk mencari “Sumber Semangat”.
Saya pribadi, sumber semangat yang paling besar adalah Anak, Suami,
dan Adik-adik. Selain itu, sempatkan untuk selalu memunculkan kesadaran dalam
diri bahwa betapa “Fakirnya” diri ini akan ilmu dan betapa masih jauh diri kita
dari kriteria Ibu dan Istri yang Sholehah.
2.
Dalam sebuah diskusi di kelas Bunda Sayang, Fasilitator menyampaikan
pendapat, pengalaman dan jawaban atas pertanyaan dan topik yang diajukan. Namun
ada juga mahasiswi, yang memiliki pendapat berbeda. Ada yang menyampaikannya
secara langsung di kelas, ada yang menyampaikan melalui pesan pribadi.
Fasilitator menerima berbagai masukan yang ada, kemudian menyampaikan
tanggapannya di kelas. Jika Anda punya pendapat yang berbeda, bagaimana Anda menyampaikan
pendapat tersebut? Dan seandainya setelah disampaikan, tidak ada titik temu,
bagaimana Anda menyikapinya?
Ø
Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan
justru bagus sekali untuk bahan diskusi (brainstorming) antar mahasiswi. Saya
pribadi jika ada beda pendapat cenderung terbuka dan segera menyampaikan
langsung di forum. Kecuali jika menyangkut hal pribadi / rahasia baru saya sampaikan
melalui pesan pribadi.
Ø
Jika tidak ada titik temu, maka yang paling baik
adalah mengambil pendapat yang paling bermanfaat untuk semua anggota / bisa
juga dengan voting yang paling banyak dipilih. Setelah itu menyerahkan kepada
Fasilitator untuk membantu memutuskan, karena beliau terlebih dahulu menguasai
ilmu.
3.
Materi dan Tantangan Bunda Sayang benar-benar terasa manfaatnya.
Bagaimana cara Anda berbagi kebahagiaan, manfaat dan hikmah yang telah didapat pada
keluarga, teman atau lingkungan?
Ø
Saya teringat pesan Bu Septi “
Bersungguh-sungguhlah ke dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu,
tidak ada hukum terbalik”.
Maka saya harus bisa memberikan contoh / tauladan yang baik agar
orang lain dan lingkungan bisa merasakan ilmu yang saya peroleh.
Nah, bagaimana caranya? Tentu dengan menerapkan ilmu dengan istiqomah.
4.
Kuota penerimaan Mahasiswi Bunda Sayang masih terbatas. Banyak yang
menanti pendaftaran Kuliah Bunda Sayang, namun belum berhasil mendapatkan kuota.
Ada pula yang berhasil diterima, namun di tengah jalan harus mundur, cuti
bahkan remedial. Bagaimana Anda menyikapinya?
Ø
Saya yakin sekali di dunia ini tidak ada hal
yang semata-mata kebetulan tanpa campur tangan Allah SWT. Maka saya bisa sampai
pada tahap ini merupakan sebuah amanah, peluang, dan kesempatan yang diberikan
oleh Allah. Maka seyogyanya sebuah amanah harus dijalankan dengan baik “Seoptimal
Mungkin”. Jika tidak ada hal yang sangat “Penting-Mendesak” maka saya akan
berupaya untuk menyelesaikan perkuliahan ini dengan sebaik-baiknya. Memang ada
sedikit kekhawatiran mengingat saat ini saya sedang hamil, maka saya juga harus
mempersiapkan kondisi dimana harus fokus pada persalinan dan mengurus 2 anak
nantinya.
Saya pun teringat pesan Fasilitator saya di Matrikulasi, yaitu Mb
Mega Geo Tirta “ Bergerak saja...Biar Allah yang mengarahkan langkah kaki
menuju Ridho-Nya”.
1. Untuk mengatasi naik turunnya semangat dalam belajar kuncinya adalah niat, komitmen, Melakukan manajemen waktu, hati, dan menjaga fisik serta jiwa kita. Dan yang paling penting adalah mengikat ilmu dengan "menulisnya".
2. Perbedaan pendapat adalajahal yang wajar, kita harus menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada. Jika ada perbedaan pendapat maka disampaikan saja di forum, jika bersifat pribadi maka disampaikan melalui jaringan pribadi. Bagaimana jika tidak menemukan titik temu? Pertamakali harus melihat dari segi positif yaitu tetap bahagia, mengambil keputusan bersama bisa dengan keputusan yang paling bermanfaat/terbanyak mrlalme voting, kemudian meminta fasilitator untuk membantu memutuskan.
3. Cara terbaik agar orang lain dan lingkungan merasakan ilmu yang kita peroleh adalah dengan mempraktekkan /memberikan tauladan yang baik dimulai dari diri kita sendiri, kemudian menularkannya kepada orang serta lingkungan dengan berbagai cara. Bisa dengan diskusi, menularkan sikap kita secara langsung(tauladan), atau mempostingnya di medsos.
4. Bisa masuk di kelas Bunda Sayang adalah kesempatan yang patut kita syukuri. Oleh karena itu kita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dengan cara ikhlas, meluruskan niat karena Allah, selalu ingin tahu, tabah, mempelajari ilmu sebelum dibahas, dan meminta keridhoan serta bimbingan dari Fasilitator.
#Kesimpulan Diskusi di Peer Group :
1. Untuk mengatasi naik turunnya semangat dalam belajar kuncinya adalah niat, komitmen, Melakukan manajemen waktu, hati, dan menjaga fisik serta jiwa kita. Dan yang paling penting adalah mengikat ilmu dengan "menulisnya".
2. Perbedaan pendapat adalajahal yang wajar, kita harus menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada. Jika ada perbedaan pendapat maka disampaikan saja di forum, jika bersifat pribadi maka disampaikan melalui jaringan pribadi. Bagaimana jika tidak menemukan titik temu? Pertamakali harus melihat dari segi positif yaitu tetap bahagia, mengambil keputusan bersama bisa dengan keputusan yang paling bermanfaat/terbanyak mrlalme voting, kemudian meminta fasilitator untuk membantu memutuskan.
3. Cara terbaik agar orang lain dan lingkungan merasakan ilmu yang kita peroleh adalah dengan mempraktekkan /memberikan tauladan yang baik dimulai dari diri kita sendiri, kemudian menularkannya kepada orang serta lingkungan dengan berbagai cara. Bisa dengan diskusi, menularkan sikap kita secara langsung(tauladan), atau mempostingnya di medsos.
4. Bisa masuk di kelas Bunda Sayang adalah kesempatan yang patut kita syukuri. Oleh karena itu kita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dengan cara ikhlas, meluruskan niat karena Allah, selalu ingin tahu, tabah, mempelajari ilmu sebelum dibahas, dan meminta keridhoan serta bimbingan dari Fasilitator.
*Menuntut ilmu adalah salah satu cara meningkatkan
kemuliaan
hidup kita, maka carilah dengan
cara-cara yang mulia*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar